Apakah Kamu Mengalami Gejala Kekurangan Asam Folat
Apakah Kamu Mengalami Gejala Kekurangan Asam Folat? Perdebatan tentang apakah kita perlu mengonsumsi suplemen makanan masih terus berlanjut.
Beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa kita sudah mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari makanan sehari-hari. Namun, ada juga yang menyarankan suplemen vitamin, terutama saat seseorang sedang dalam kondisi tertentu seperti kehamilan, sakit, penuaan, atau saat tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan fungsi. Ada pula yang percaya bahwa vitamin berperan sebagai pencegahan dan sebaiknya dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tambahan vitamin B, terutama asam folat (B9) dan B12, dapat mengurangi risiko cacat lahir hingga 72-100%. Sejak peraturan tentang penambahan asam folat dalam biji-bijian diterapkan di Amerika Serikat, angka cacat lahir menurun 19%. Meski demikian, ada yang skeptis dan menganggap faktor lain juga berperan dalam penurunan ini.
Gejala Kekurangan Asam Folat
Beberapa tanda kamu mungkin mengalami kekurangan asam folat antara lain:
– Lidah terasa sakit
– Kehilangan nafsu makan
– Mudah lelah atau sesak napas
– Mudah marah
– Sering lupa
– Sulit berkonsentrasi
Asam folat termasuk dalam kelompok vitamin B, tetapi kebanyakan makanan hewani dan nabati mengandung sedikit asam folat. Pengecualiannya adalah hati sapi, tetapi makanan ini jarang dikonsumsi dalam jumlah banyak saat ini. Beberapa kondisi kesehatan dan pola makan juga bisa menyebabkan kekurangan asam folat, misalnya penyakit celiac, alkoholisme, dan sindrom iritasi usus besar.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang tua yang mengalami depresi ringan kemungkinan kekurangan folat (B9). Agar terserap dengan baik dan bekerja optimal dalam tubuh, asam folat sebaiknya dikonsumsi bersama vitamin B6 dan B12. Ketiga vitamin ini membantu mengurangi gejala depresi dengan menurunkan kadar homosistein dalam tubuh, yang diyakini berperan dalam munculnya depresi.
Asam Folat dan Pencegahan Penyakit
Beberapa penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang dengan kadar asam folat tinggi lebih jarang terkena kanker. Mereka juga cenderung mengonsumsi beta-karoten, vitamin C, dan serat dalam jumlah besar. Salah satu penelitian yang melibatkan 50.000 wanita menemukan bahwa asupan asam folat yang cukup dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk penyakit radang usus diketahui bisa menghambat penyerapan asam folat dalam tubuh. Kekurangan asam folat juga dikaitkan dengan masalah kesuburan pada pria dan penyakit jantung.
Makanan yang Mengandung Asam Folat
Sumber makanan yang kaya akan asam folat antara lain:
– Sayuran berdaun hijau gelap
– Ragi (brewer’s yeast)
– Hati sapi
– Beberapa jenis makanan laut
– Jus jeruk
– Produk susu
– Umbi-umbian dan biji-bijian utuh dalam jumlah kecil
Efek Samping Suplemen Asam Folat
Efek samping dari suplemen asam folat jarang terjadi, kecuali jika dosisnya melebihi 15.000 mcg. Mengonsumsi satu jenis vitamin B dalam jumlah besar tanpa vitamin B lainnya bisa menyebabkan ketidakseimbangan. Oleh karena itu, sebelum membeli suplemen, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau tenaga medis.
Beberapa obat seperti antibiotik dan warfarin bisa bereaksi negatif terhadap suplemen asam folat, sementara obat lain seperti ibuprofen dan aspirin justru bisa menyebabkan kekurangan asam folat. Jika kamu mengonsumsi obat methotrexate untuk kanker atau rheumatoid arthritis, tubuhmu membutuhkan lebih banyak asam folat. Menambahkan asam folat dalam pola makan bisa mengurangi efek samping obat ini tanpa mengurangi efektivitasnya. Jadi, jika kamu menggunakan obat tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apakah perlu menambah asupan asam folat.