Suplemen Makanan – Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkannya
Suplemen Makanan – Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkannya? – Tidak ada suplemen makanan yang bisa memberikan segalanya yang dibutuhkan tubuh. Namun, dengan mengonsumsi vitamin dan mineral secara rutin, kita bisa mencapai kesehatan yang optimal sesuai usia kita dan bahkan meredakan gejala penyakit yang mungkin kita alami.
Secara umum, suplemen makanan terbagi menjadi dua jenis utama:
1. Nutrisi – seperti vitamin, mineral, dan asam amino.
2. Botani – yaitu suplemen berbahan herbal.
Tapi, apakah seseorang yang masih muda dan sehat benar-benar perlu mengonsumsi suplemen makanan? Mungkin kamu merasa pola makanmu sudah cukup sehat. Namun, apakah kamu tahu kalau kualitas sayur dan produk susu sangat tergantung pada kondisi tanah tempat mereka tumbuh? Banyak petani mengakui bahwa tanah mereka semakin terkuras nutrisinya. Makanya, mereka harus terus menambahkan pupuk kimia dalam jumlah besar. Jika tanah dikelola secara organik tanpa hanya berorientasi pada keuntungan, tentu hasil pertaniannya akan lebih sehat—dan begitu juga dengan kita yang mengonsumsinya.
Selain itu, pertimbangkan juga kesegaran produk yang kita beli. Sayuran yang kita bawa pulang biasanya sudah berumur setidaknya seminggu sejak dipanen. Meskipun disimpan di tempat yang dingin, kandungan nutrisinya tetap akan berkurang drastis seiring waktu. Buah pun sering kali dipetik sebelum matang, lalu disimpan di ruangan dingin selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Ketika akan dijual, buah tersebut diberi gas agar cepat matang. Meskipun gas ini dianggap aman dalam jumlah kecil, tetap saja ada potensi risiko karena zat ini bersifat karsinogenik (bisa memicu kanker).
Beberapa ahli suplemen berpendapat bahwa kurangnya magnesium bisa menjadi penyebab utama tekanan darah tinggi. Ada orang yang merasa tidak nyaman dengan obat tekanan darah dari dokter, lalu mencoba mengonsumsi suplemen magnesium. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan bisa berhenti menggunakan obat resep dalam waktu dua bulan. Tapi ingat, jangan pernah melakukan perubahan dalam pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Di sisi lain, ada juga yang beranggapan bahwa suplemen makanan tidak lebih dari sekadar “urine mahal” alias hanya terbuang percuma. Mungkin itu benar jika pola makanmu sudah sangat sehat dan tubuh tidak kekurangan vitamin. Namun, semakin banyak tenaga medis yang menyarankan konsumsi suplemen tambahan bagi mereka yang mengalami stres, sakit, sedang hamil, atau dalam masa pertumbuhan cepat.
Jika lidahmu terasa meradang, nafsu makan berkurang, mudah lelah, sesak napas, gampang marah, sering lupa, dan sulit berkonsentrasi, bisa jadi tubuhmu kekurangan asam folat. Asam folat adalah salah satu vitamin dari kelompok B, tapi sayangnya sebagian besar makanan hewani dan nabati tidak mengandung cukup asam folat. Salah satu sumber terbaiknya adalah hati, tapi saat ini jarang orang yang rutin mengonsumsi hati. Beberapa kondisi seperti penyakit celiac, alkoholisme, dan sindrom iritasi usus juga bisa menyebabkan kekurangan vitamin ini. Jadi, jika kamu mengalami masalah tersebut, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kamu membutuhkan suplemen tambahan.